![]() |
| berita554.blogspot.com |
7 Ucapan Jangan Diucapkan Kepada Anak
Bukan saja tak enak didengar, kalimat-kalimat yang kadang terlontar tanpa sengaja oleh orangtua ini bisa berdampak buruk bagi perkembangan psikologis anak. Beberapa kalimat tersebut antara lain:1. "Kenapa, sih, anak ibu seperti ini?"
Kalimat ini biasanya terlontar karena orangtua sedang merasa marah atau kesal pada anak. Anak yang sudah bisa berpikir kritis akan berpikir bahwa kita menyesal telah memiliki anak seperti dirinya. Ia akan merasa tidak diterima dengan baik dan tidak dicintai apa adanya. Padahal Anda tidak bermaksud demikian, bukan?
2. Membandingkan dengan anak lain Hal ini seringkali dilakukan,baik membandingkan antara si adik dengan si kakak, maupun dengan teman bermainnya.Meskipun terlihat sepele, tetapi hal ini bisa menurunkan rasa percaya diri anak. Ia akan merasa dirinya buruk dan tidak sebaik orang-orang lain di sekitarnya. Padahal, rasa percaya diri adalah modal utama untuk perkembangan psikologis anak di kemudian hari, hingga ia dewasa kelak.
Cobalah untuk hentikan kebiasaan membandingkan mereka dengan anak lain, dan ajak juga hal ini pada pasangan Anda.
3. Mengatakan dirinya bodoh Walaupun hanya bercanda, jangan pernah mengatai diri anak bodoh. Anak-anak bagaikan wadah kosong yang siap menerima apapun sebagai isinya. Apa yang Anda katakan kepadanya, itulah yang ia terima dan tertanam di dalam benaknya. Ia akan berpikir bahwa dirinya bodoh dan tidak sepandai orang lain. Sebaliknya, gunakanlah kata-kata positif agar ia memiliki pribadi yang positif di kemudian hari.
4. "Jangan seperti Ayah, ya..."
Saat istri sedang merasa kesal pada pasangannya atau sebaliknya, sebaiknya hindari terbawa suasana hingga mengatakan kalimat, "Jangan seperti Ayah, ya..." Sebab, orangtua adalah panutan anak. Bahkan orangtua adalah teman pertama di dalam kehidupan mereka. Bila Anda mengatakan "Kamu jangan jorok seperti ayah, ya", maka ia akan kehilangan kepercayaan terhadap sosok ayahnya.
Sebaliknya, ayah juga jangan melakukan hal serupa menjelekkan ibu di hadapan anak.
5. "Ini bukan urusan anak kecil"
Anak-anak memiliki rasa ingin tahu yang sangat besar.Namun, hindarilah kalimat tersebut bila Anda tidak ingin anak mengetahui hal yang belum layak ia ketahui. Jelaskan dengan cara yang cerdas tanpa menekankan bahwa mereka masih kecil. Tahukah Anda, rata-rata anak sangat ingin menjadi besar, alias seperti orang dewasa. Jadi,biarkan mereka merasa dirinya sudah lebih besar, dan hal ini akan memudahkan kita untuk mengajarkan rasa tanggung jawab kepada mereka.
6. "Nanti ayah/ibu tidak sayang lagi, ya!"
Semua kalimat ancaman tidak baik untuk mereka, apalagi mengancam tidak sayang lagi kepada mereka. Mereka dapat mengingat kalimat ini hingga dewasa, walaupun saat ini masih balita. Selain itu, kita tentu ingin mereka berperilaku baik tanpa disebabkan oleh rasa takut, bukan?
7. Memarahi anak bila ia jatuh
Mungkin Anda bukan salah satu orangtua yang memarahi anak ketika mereka jatuh, tapi pada kenyataannya masih banyak orangtua yang melakukannya. Walaupun ia jatuh karena tidak mendengar peringatan Anda untuk tidak berlari-lari, gunakan kalimat lain untuk menyadarkan kelalaiannya. Saat ia jatuh, yang ia butuhkan pertama kali adalah empati dari Anda. Fokuskan dulu pada luka atau sakit yang ia alami, setelah itu, Anda dapat mengingatkan ia untuk lebih berhati-hati dan mendengarkan perintah Anda.
Tak ada salahnya meminta maaf kepada anak dan lakukan hal ini bila memang Anda bersalah. Anak akan mencontoh Anda di kemudian hari. meskipun menjadi orangtua tidaklah mudah, namun sebagai panutan, ucapan akan sangat memengaruhi perkembangan psikologi anak.

.gif)
.gif)


.gif)


0 komentar:
Post a Comment